Syalom...
Pesan ini saya dapat sewaktu membuka facebook baru-baru
ini, dan saya lumayan kaget membacanya. Silahkan teman-teman membacanya,
dan menyikapi dengan positif.
Bagian 1
From: Esther, Tetty (Jakarta) [mailto:Tetty.Esther@sgs.com]
Beberapa
hari lalu, ada teman menginfokan bahwa rentetan gempa di Sumatra akan
bergerak menurun. Dimulai dari kejadian Aceh, Nias, Padang dan akan
turun terus entah kemana dengan scala richter yang semakin membesar
sampai 8,8. Dengan skala sebesar ini, pasti akan ada tsunami lagi. Saat
ini, badan gempa Singapore memasang beberapa alat di beberapa titik di
seluruh daratan Sumatra untuk memantau hal tersebut.
Hari ini, saya mendapatkan email yang berisi kesaksian penglihatan seperti di bawah.
Mohon direnungkan baik-baik.
Tuhan memberkati.
Subject: please read
Jakarta, 13 Oktober 2009
Amos 3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
1Tes 5:19-21 Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Dengan
berbekal kedua ayat diatas, setelah berdoa dan bergumul, akhirnya kami
memutuskan untuk mengetik tulisan ini. Dengan takut dan gentar kepada
Tuhan yang hidup, yang kami layani dengan hati nurani yang murni, kami
ingin membagikan beberapa penyataan yang Tuhan berikan kepada kami
berdua, suami istri. Kami tidak mau mengulangi kesalahan yang sama,
yaitu menyimpan pesan Tuhan dan tidak membagikannya dan tidak berbuat
apa-apa (istri saya pernah mendapat penglihatan bahwa langit di daerah
dekat rumah kami menjadi merah menyala, padahal hari sudah malam. Tidak
lama kemudian, Depo Pertamina Plumpang meledak).
Malam ini kami
mendapat sebuah SMS yang mengejukan dari seorang sahabat. Ternyata SMS
tersebut adalah sebuah pesan terusan (forwarded message) dari tim Pendoa
Mahanaim (dibawah pimpinan Ev Iin Cipto). Yang mengejutkan adalah,
tidak hanya isinya, tapi juga karena apa yang disampaikan dalam SMS
tersebut sama persis dengan apa yang kami terima sebelumnya dari Tuhan.
Demikian bunyi SMS tsb:
"Fw>>
ini dr pendoa Mahanaim (Ev iin Cipto).Info: ada pendoa yang disuruh
Tuhan doa puasa sampai akhir tahun, akan ada banyak bencana. Mari
Saudara2, kita naik ke gunung kudusNya dan memohon belas kasihanNYA atas
Indonesia supaya diluputkan dari murkaNYA yang menyala-nyala, karena
Allah kita adalah api yang menghanguskan. Penglihatan yang kami terima
semalam: akan datang bencana yg sangat dahsyat lagi, AIR BAH melanda
JKT, terlihat di bundaran HI, gedung2 tinggi hancur & air menutup
kota sampai kepelosok2 gang2, menghancurkan sgala kemegahan &
keangkuhan manusia. Ttpi ada suatu tangan yg besar menerobos air, mcari
& menyelamatkan org2 yg diurapiNYA & membwanya kesatu tempat yg
aman. (ayat yang kami terima: Hab 3:1-19)."
Kami memberanikan
diri mengetik tulisan ini dan membagikankesaksian kami karena jauh hari
sebelum SMS ini kami terima, istri saya sudah terlebih dahulu
mendapatkan PESAN YANG SAMA lewat mimpi, TIGA KALI, dan dengan detail
yang SAMA PERSIS. Demikian 3 penglihatan/mimpi yang diterima istri saya
tahun lalu pada hari yang berbeda-beda:
Mimpi Pertama: "Saya
berada disebuah kota besar (mungkin Jkt). Banyak gedung-gedung tinggi.
Saya melihat air bah menerjang, banyak orang-orang yang tidak dapat
menyelamatkan diri. Tapi anehnya, saya dan beberapa orang sudah berada
di atas gedung-gedung tinggi. Dan kami semua menyaksikan air bah melahap
orang-orang dan bangunan-bangunan yang dilaluinya."
Mimpi Kedua:
"Saya berada disebuah kota kecil. Saya melihat matahari menyinari kota.
Karena ternyata hari cerah dan terang, saya memutuskan untuk melihat
kesekeliling saya. Betapa terkejutnya saya, karena ternyata keadaan
sekitar saya sudah hancur berantakkan. Bangunan-bangunan hancur,
puing-puing dimana-mana. Ada genangan air dimana-mana, bahkan ada
beberapa area yang sudah tenggelam. Lalu saya melihat orang banyak lari
panik, ketakutan, semua berusaha menyelamatkan diri. Tiba-tiba saya
merasa 'seseorang' menarik saya dan membawa saya pergi dengan cepat ke
tempat yang aman (teringat Kej 19:15-16). Sementara saya berlari, saya
menatap ke langit, tiba-tiba saya melihat sebuah tangan raksasa, besar
sekali, sepertinya tangan kanan, turun dari langit dan turun menelusuri
kota itu."
Mimpi Ketiga: "Saya berada disebuah tempat yang
nampaknya bukan daerah perkotaan. Daerah perbukitan dan ada sungai
kecil. Tiba-tiba saya mendengar orang-orang berteriak-teriak, "AWAAASS..
ADA AIR BAAAHH!!!" Lalu air itu melanda dan banyak orang hanyut. Air
itu muncul dari daerah/dataran tinggi mengalir kebawah dengan deras
sekali. Tiba-tiba, sekali lagi, ada 'seseorang' menarik saya ke dataran
yang tinggi. Tiba-tiba selamatlah saya (saya teringat Mazmur 91). Dan
dari tempat tersebut, kami menyaksikan kehancuran akibat air bah yang
melanda jiwa-jiwa dan bangunan-bangunan dibawah."
Kesamaan-kesamaan antara penglihatan yang diterima istri saya dan penglihatan yang diterima rekan pendoa di Mahanaim adalah sbb:
. Adanya (semacam) AIR BAH yang melanda.
. Air Bah tersebut MENGHANCURKAN kota dan membinasakan banyak orang.
. Ada TANGAN BESAR yang turun menolong umat yang mengasihi-Nya.
KESIMPULAN KAMI:
.
Kami yakin (oleh peneguhan dari SMS ini dan dari beberapa rekan seiman)
bahwa ini adalah pesan dari Tuhan sendiri sebagai ...........
.......(Bersambung)
Bagian 2
.....sebuah peringatan.
.
Kami tidak tahu kapan ini akan terjadi, namun kami simpulkan bahwa ini
akan melanda sebuah wilayah yang luas (beberapa kota? Provinsi?
Nasional?) tapi tidak global, karena Tuhan sudah berjanji untuk tidak
memakai Air Bah lagi untuk memusnahkan isi Bumi (Kej 9:11).
. Kami
tidak tahu apakah ini peristiwa Akhir Jaman menjelang kedatangan Tuhan
atau sebuah peristiwa Bencana Alam yang mahadahsyat.
. Kami yakin,
jika Tuhan memberikan Peringatan (Warning) seperti ini, semata-mata
karena ia mengasihi umat-Nya dan mau supaya semua orang bertobat agar
penghukuman-Nya dibatalkan (belajar dari peristiwa Yunus dan Kota
Niniwe).
. Dan jika kota/bangsa yang diperingatkan tidak juga mau
bertobat, maka penghukuman-Nya itu akan tetap turun, namun
pertolongan-Nya akan menyertai orang-orang yang sungguh-sungguh
mengasihi Dia (belajar dari peristiwa Nuh, dan juga dari peristiwa
Keluarga Lot di kota Sodom dan Gomora).
Tambahan Kesaksian:
Tahun
lalu (November 2008) saya divonis terkena Kanker Paru stadium 3. Saat
dalam perjalanan untuk berobat ke Singapore, kami singgah sebentar di
Kota Batam untuk bergabung dengan orangtua kami (yang sedang menerima
undangan pelayanan di beberapa gereja di sana, hari itu). Setibanya di
hotel, siang itu saya dipapah untuk duduk di samping tempat tidur.
Mungkin karena terlalu lelah akibat menahan sakit, saya lalu tertidur
dalam posisi duduk, hanya sekitar beberapa menit yang singkat. Pada saat
yang singkat itu, saya mendapat sebuah penglihatan.
Saya
diperhadapkan ke muka sebuah Buku/Kitab yang besar sekali. Tapi kitab
ini bukanlah Kitab Kehidupan, melainkan sebuah kitab yang mencatat semua
rincian perbuatan yang saya lakukan semasa saya hidup (Wah 20:12). Saya
sadar, saya akan dihakimi berdasarkan isi kitab ini. Aaaah.. betapa
malunya saya. Karena saya tahu betul apa saja yang sudah saya perbuat
dalam hidup ini. Tapi betapa kagetnya saya ketika saya didorong untuk
melihat lebih dekat. Saya perhatikan kitab itu dengan lebih seksama, dan
ternyata.. PUJI TUHAN !!! Kitab itu bersih mengkilat, putih seperti
lantai keramik yang kinclong (cemerlang) berkilau-kilau. Sama sekali
tidak ada isinya. Semua perbuatan saya yang memalukan sama sekali tidak
tertulis disana.
Apa yang terjadi???
Dalam sekejap, Tuhan
langsung memberikan saya pengertian bahwa apa yang saya lihat itu adalah
hasil dari Darah Anak Domba Allah yang sudah menghapus semua tulisan
yang buruk disana. Puji Tuhan, semua catatan dosa saya sudah dihapus
bersih oleh Darah Tuhan Yesus! HALELUYAH !!! Saya merasakan kelegaan
yang luarbiasa. Sukacita tak terkatakan mengisi hati saya. Nama saya
tercatat dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Namun mendadak sesuatu
mengagetkan saya.
Saya mendengar sebuah suara berteriak. Entah
dari mana asalnya. Saya tidak tahu siapa yang berteriak. Apakah salah
satu dari malaikat atau salah satu dari 24 tua-tua, atau salah satu dari
penghuni Sorga lainnya? Dengan keras, suara itu bertanya pada Tuhan dan
berkata, "Bagaimana dengan yang 90 lagi?" Lalu Tuhan memberikan Yohanes
14:16-17 kepada saya sebagai penghiburan, dan langsung saya terbangun
sambil berteriak-teriak menyebut ayat tersebut dan memanggil istri saya.
Saya tahu lewat ayat ini bahwa saya tidak perlu takut perihal
penyakitku lagi. Karena lewat ayat ini, Tuhan kembali meneguhkan
penyertaan-Nya pada saya, Dan itu berarti 'everything is going to be
alright.' (Kesaksian kesembuhan saya akan ditulis di kesempatan lain).
Kembali
ke soal 'yang 90 lagi'. Saya sungguh-sungguh bergumul minta pengertian
dari Tuhan perihal kalimat tersebut. Dan inilah pengertian yang saya
dapat dari Tuhan:
"Kalau Tuhan datang kembali nanti, banyak orang
tidak akan siap (Luk 18:8)!!! Banyak orang yang tidak lagi beriman pada
Kristus (karena ternyata mereka memang tidak pernah benar-benar jadi
pengikut Kristus, dan tidak pernah benar-benar lahir baru. Kitab catatan
kehidupan mereka tetap kotor). Goncangan demi goncangan (ekonomi,
bencana, masalah, dll) akan menunjukkan siapa mereka sebenarnya (Ibr
12:26). Hanya yang tak tergoncangkanlah yang dapat bertahan. Yang
bertahan dan siap hanya 10%. Sedangkan yang 90% lagi.. hhegh... tidak
siap (saya menangis tersedu-sedu merenungkan hal ini). Mereka mungkin
hadir di kebaktian, mereka mungkin adalah anggota jemaat gereja, bahkan
mungkin mereka aktif pelayanan, namun Tuhanlah yang melihat hati. Dia
mengetahui siapa yang sungguh-sungguh kepunyaan-Nya (2 Tim 2:19).
Kami
sungguh-sungguh kuatir. Jika Tuhan datang, atau jika bencana 'Air Bah'
yang dinyatakan dalam penglihatan istri saya itu terjadi, berarti hanya
sedikit sekali yang diselamatkan. Saudara, tugas kita masih banyak. Puji
Tuhan saya masih diijinkan hidup untuk melakukan tugas mulia ini. Mari
Saudara, singsingkanlah lengan baju. Kita rebut jiwa-jiwa bagi Tuhan
"selagi hari masih siang." Mari kita berdoa minta belas kasihan Tuhan
agar pengampunan-Nya turun dan waktunya diperpanjang.
Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Mat
7:13-14 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu
dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang
masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju
kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus,
Iman & Mona T.
No comments:
Post a Comment